Alhamdulillah, siswa SMAIT Putri Al Hanif kembali menorehkan prestasi gemilang. Dua siswa kelas XII, yaitu Aisha Zahwah (XII Soshum 1) dan Naiara Aqueena Al-Haris (XII Saintek 1), berhasil meraih juara dalam Olimpiade Bahasa Arab (OBA) tingkat Kabupaten dan Provinsi yang diselenggarakan pada 23 Agustus 2025 di MAN 1 Cilegon.
Dalam wawancara, keduanya mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan atas pencapaian tersebut. Zahwah menyampaikan, “Alhamdulillah, senang sekali bisa sampai juara tiga di tingkat provinsi. Walaupun belum bisa melaju ke tingkat nasional, tetap merasa bangga dan bersyukur.” Senada dengan itu, Naiara juga menuturkan bahwa perasaannya campur aduk, namun tetap berbahagia karena telah berjuang hingga tingkat provinsi.
Ketertarikan keduanya terhadap bahasa Arab berawal sejak duduk di bangku SMP tepatnya pendidikan di pesantren. Zahwah menyatakan bahwa motivasi utamanya adalah agar lebih memahami al-Qur’an dan Hadits serta mudah dalam menghafal al-Qur’an. Sementara itu, Naiara merasa perlu melanjutkan pembelajaran bahasa Arab yang pernah dipelajarinya namun belum sepenuhnya tuntas. Awalnya, keduanya sempat ragu untuk mengikuti lomba. Namun, berkat pertolongan Allah lalu dorongan para ustadzah dan teman-teman, mereka akhirnya memberanikan diri untuk ikut seleksi hingga berhasil lolos ke tingkat provinsi.
Inspirasi dalam menekuni bahasa Arab pun datang dari para guru dan lingkungan sekitar. Zahwah menuturkan bahwa salah satu ustadzah di pesantrennya dahulu menjadi sosok yang memotivasinya, sementara Naiara merasa semakin mantap karena dukungan dari keluarga dan teman sejawat.
Menariknya, baik Naiara maupun Zahwah mengaku pada mulanya tidak menyukai Bahasa Arab. Naiara bercerita bahwa saat di pesantren, ia sering kesulitan karena terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia dan kerap mendapat hukuman. "Aku sering keceplosan pakai Bahasa Indonesia, jadi sering dihukum. Pertama kali gak suka, susah banget dipelajarin. Tapi lama-lama, setelah mulai paham, aku jadi suka," ungkapnya. Awalnya kurang tertarik, tetapi setelah mendapat bimbingan guru yang lebih komunikatif, ia justru semakin bersemangat mendalami bahasa Arab. Zahwah pun mengalami hal serupa, ia bercerita bahwa dahulu ia sering kesulitan mengikuti aturan berbahasa di pesantren hingga membuatnya enggan belajar bahasa Arab. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai terbiasa dan akhirnya menyukai pelajarannya.
Dalam persiapan menghadapi olimpiade, Zahwah dan Naiara mengikuti bimbingan khusus bersama Ustadzah Afifah, mengerjakan latihan soal, memperbanyak hafalan mufradat, serta memanfaatkan sumber bacaan dari buku, salah satunya dengan buku Sukses Olimpiade Bahasa Arab (SOBA), pun tidak terkecuali dari media daring. Adapun tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah keterbatasan waktu di tengah padatnya kegiatan sekolah dan organisasi. Selain itu, keduanya juga masih berjuang memperdalam pemahaman kaidah nahwu dan memperkaya kosa kata.
Meski demikian, semangat belajar mereka tetap terjaga berkat pertolongan Allah lalu dukungan luar biasa dari para guru, teman, serta keluarga. Dukungan inilah yang menjadi motivasi utama bagi Zahwah dan Naiara untuk terus berjuang.
Prestasi yang diraih kedua siswa ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh siswa SMAIT Putri Al Hanif untuk senantiasa bersemangat dalam menuntut ilmu, khususnya dalam mempelajari bahasa Arab yang merupakan bahasa al-Qur’an. Semoga ke depan semakin banyak generasi yang tumbuh dengan kecintaan dan kemampuan mendalam terhadap bahasa Arab.









